Sabtu, 24 Oktober 2015

PERBANDINGAN MESIN DOHC DAN MESIN SOHC

 1 . MESIN DOHC
DOHC adalah Double Over Head Camshaft, dan SOHC adalah Single Over Head Camshaft. Dari singkatan tadi bisa disimpulkan  perbedaan DOHC dan SOHC adalah pada jumlah camshaft (noken as) yang ada pada head cylinder. Camshaft adalah batang silinder yang berfungsi untuk mengatur timing buka tutup katup (klep) masuk bahan bakar dan katup keluarnya gas buang. Mesin DOHC memiliki dua camshaft sedangkan SOHC hanya satu camshaft.

DOHC

Pada mesin DOHC dalam satu piston memiliki dua camshaft di head cylinder. Masing masing camshaft ini menggerakkan langsung 2 katup. Dimana 2 katup mengatur masuknya bahan bakar dan 2 katup lainnya mengatur keluarnya gas buang. Dengan jumlah klep dua kali lebih banyak (2 klep masuk dan 2 klep keluar) power yang dihasilkan otomatis lebih besar, karena penyaluran bahan bakar ke mesin dan penyaluran gas buang ke knalpot lebih besar. Motor yang menggunakan mesin jenis ini antara lain: CB150R, Satria FU150, YZF-R25, Ninja 250FI.

NO
KELEBIHAN MESIN DOHC
KEKURANGAN MESIN DOHC
1
Suara mesin mesin DOHC lebih halus.
Relatif lebih boros bahan bakar
2
RPM lebih tinggi, dan tentunya power yang lebih besar.
Biaya produksi dan perawatan lebih tinggi
3
Mesin lebih awet
Suku cadang dan proses reparasi lebih banyak
4
Power yang dihasilkan lebih besar dengan dukungan dual kem dan katup.

Putaran bawah mesin lebih berat karena harus menggerakkan dua camshaft


2 . MESIN SOHC


SOHC


Mesin SOHC hanya memiliki satu camshaft (noken as) yang berada ditengah head cylinder, sehingga mesin hanya memiliki 2 katup saja. Satu katup untuk mengatur bahan bakar masuk dan satu lagi mengatur keluarnya gas buang. Pengaturan buka tutup katup digerakkan oleh rocker arm yang terhubung langsung dengan camshaft. Motor yang menggunakan mesin jenis ini banyak sekali terutama pada motor ber cc kecil seperti matik, dan cub. Pada motor sport antara lain: Verza 150, Byson, V-ixion, Megapro, Gixxer.
Pada perkembangannya mesin SOHC dengan satu Camshaft tidak hanya berisi 2 katup saja, melainkan bisa juga ditempatkan 4 buah katup. Hal ini dilakukan dengan memodifikasi kepala rocker arm menjadi bercabang dua pada katup in dan katup ex. Dengan 4 katup, power yang dihasilkan bisa di tingkatkan, contohnya mesin YZF-R15 dan V-ixion.
NO
KELEBIHAN MESIN SOHC
KEKURANGAN MESIN SOHC
1
Mesin lebih ringan karena hanya menggunakan satu Camshaft
Mesin biasanya lebih berisik karena menggunakan dua buah rocker arm.

2
Relatif Lebih Irit
Angka RPM (putaran mesin) rendah, sehingga top speed tidak terlalu tinggi
3
Biaya produksi dan perawatan murah
Torsi mesin  buruk pada saat kecepatan  tinggi
4
Torsi bekerja lebih baik pada kecepatan rendah / low-end torque



Perbandingan Mesin SOHC dan DOHC

Berikut ini penjelasan mengenai keunggulan dari masing-masing jenis mesin tersebut :
SOHCDOHC
Terdiri dari 1 pasang over headTerdiri dari 2 pasang over head
Umumnya hanya memiliki 2 klep dan 1 noken as (meskipun ada yang memiliki 4 klep)Umumnya tenaga yang dihasilkan lebih besar (karena memiliki 4 klep dan 2 noken as)
Top speed tidak terlalu tinggi (RPM lebih rendah)Nilai RPM (rotation per minute) dan top speed lebih tinggi
Biaya perawatan lebih murahBiaya produksi dan perawatan lebih tinggi
Suku cadang lebih simple (mudah didapat)Suku cadang dan proses reparasi lebih kompleks
Relatif lebih irit bahan bakarRelatif Lebih boros bahan bakar
Mesin lebih ringan (torsi bekerja lebih baik pada kecepatan rendah / low-end torque)Mesin lebih berat (torsi bekerja lebih baik pada kecepatan tinggi / top-end power)

PERBANDINGAN TORSI DAN POWER 

Yamaha Jupiter MX king 150
Suzuki Satria F 150
Power
12.98 HP @8600 rpm
12,02 HP @ 8500 rpm
Torsi
12,12 @6800 rpm
10,42 Nm @7800 rpm

yamaha jupiter mx king 150 injeksi SOHC 4 klep itu unggul daripada suzuki satria F 150 karbu dohc 4 klep, baik power dan torsi…

Suzuki Satria F 150
Yamaha Exciter 150/Jupiter MX KING
Mesin
DOHC 4 klep 1 busi
SOHC 4 klep 1 busi
Bore * stroke
62 * 48,8 mm( 147,3 cc )
57*58.7 mm ( 150 cc )
pendinginan
Udara + oil cooler
Radiator
Pengabutan
Karburator
Fuel Injection Yamaha
Power
15,78 HP  @9500
15,14 HP @8500
Torsi
12,454 Nm @8500
13,8 Nm@7000
transmisi
6 speed
5 Speed


PENGAPLIKASIAN MESIN DOHC DAN SOHC PADA MOTOR


 A.   MESIN DOHC PADA MOTOR SATRIA F



B.   MESIN SOHC PADA MOTOR VIXION 



SUMBER : 
1.  /http://anangcozz.com/2015/07/31/mengenal-mesin-dohc-dan-sohc-apa-kelebihan-dan-kekurangannya/
2. http://www.hondacengkareng.com/mengupas-teknologi-sohc-dan-dohc/
3. http://pertamax7.com/2015/03/29/power-dan-torsi-yamaha-jupiter-mx-king-150-kalahkan-suzuki-satria-f-diatas-dynotest-motorplus/

Minggu, 18 Oktober 2015

POMPA BAHAN BAKAR


1.    DEFINISI POMPA BAHAN BAKAR





Pompa bahan bakar atau dikenal juga dengan nama Fuel Pump adalah salah satu komponen dalam sistem bahan bakar pada sebuah kendaraan atau mesin pembakaran dalam lainnya. Pompa bahan bakar bensin berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar bensin dari tangki ke karburator. Karena letak tangki bahan bakar yang lebih rendah dari karburator maka bahan bakar tidak dapat mengalir dengan sendirinya dari tangki bahan bakar ke karburator, maka untuk dapat mengalirkan bahan bakar tersebut diperlukan pompa bahan bakar.

2.    Jenis-Jenis Pompa Bahan Bakar

Ada 2 tipe pompa bahan bakar bensin, yaitu:

a)    Pompa Bahan Bakar Tipe Mekanik
Pompa bahan bakar tipe mekanik mempunyai sebuah diaphragma yang letaknya tepat ditengah. Terdapat juga sepasang katup yang bekerja dengan arah yang berlawanan, dan dipasangkan dipasangkan didalam pompa. Komponen-komponen utama yang terdapat pada pompa bahan bakar tipe mekanik, antar lain:



1.    Katup Masuk
2.    Katup Keluar
3.    Diaphragm
4.    Oil Seal 
5.    Pull Rod 
6.    Insulator
7.    Blok Silinder
8.    Rocker Arm
9.    Pegas
Prinsip kerja pada pompa bahan bakar tipe mekanik, yakni:




1.      Langkah Hisap

Bila rocker arm ditekan oleh nok, diaphragma tertarik ke bawah sehingga ruang di atas diaphragma menjadi hampa. Katup masuk terbuka dan bahan bakar akan mengalir ke ruang diaphragma. Pada saat ini katup keluar tetap tertutup karena tekanan pegas.

2.      Langkah Tekan

Pada saat camshaft berputar, maka rocker arm akan kembali ke posisi semula sehingga diaphragma didorong ke atas oleh pegas, akibatnya bahan bakar terdorong melalui katup keluar kemudian mengalir ke karburator. Dalam keadaan seperti ini katup keluar terbuka dan katup masuk tertutup. Tekanan penyaluran pompa sekitar 0,2 s/d 0,3 kg/cm2.

3.      Langkah Pengatur Hasil Pemompaan Atau Idling

Jika bahan bakar yang tersedia pada karburator sudah cukup maka diaphragma tidak terdorong ke atas oleh pegas, dan pull rod berada pada posisi turun. Hal ini disebabkan tekanan pegas sama dengan tekanan bahan bakar. Pada saat ini rocker arm tidak bekerja walaupun camshaft berputar, akibatnya diaphragma diam dan pompa tidak bekerja.

 b)       
 Pompa bahan bakar tipe elektrik
 Pompa bahan bakar tipe elektrik menghasilkan tekanan 2 kg/cm2 atau lebih dibandingkan dengan pompa bahan bakar tipe mekanik. Selain itu juga getaran yang terjadi berkurang, karena tidak digerakkan oleh camshaft. Pompa bahan bakar ini tetap dapat mengirimkan bahan bakar walaupun mesin dalam keadaan mati dan tidak perlu pemasangan langsung pada mesin.

Biasanya pompa ini dipasangkan di dalam tangki (in tank type) atau disekitar saluran bahan bakar (in line type). Pompa bensin elektrik ini dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi beban (suplai) berlebih, yang akan mematikan kerja pompa karena umumnya tidak ada saluran untuk aliran balik ke tangki bahan bakar


Jenis pompa bahan bakar listrik bermacam-macam antara lain : model diafragma, model plunger, model sentrifugal dan sebagainya. Pada laporan ini akan dibahas pompa bahan bakar model diafragma. Apabila kunci kontak diputar pada posisi ON, akan terjadi kemagnetan pada solenoid yang menyebabkan diafragma tertarik ke atas sehingga bahan bakar masuk melalui katup masuk. Pada saat yang sama platina membuka karena tuas platina dihubungkan dengan rod sehingga kemagnetan pada solenoid hilang. Akibatnya diafragma bergerak ke bawah mendorong bahan bakar keluar melalui katup buang.[1]








[1] http://ptm-production.blogspot.co.id/2015/05/pompa-bahan-bakar.html

Jumat, 16 Oktober 2015

PROSES PENGELASAN GTAW

Definisi Proses Pengelasan GTAW

A . Pengertian Las GTAW
Pada pengelasan dengan proses GTAW, panas dihasilkan dari busur yang terbentuk dalam perlindungan inert gas (gas mulia) antara elektroda tidak terumpan dengan benda kerja. GTAW mencairkan daerah benda kerja di bawah busur tanpa elektroda tungsten itu sendiri ikut meleleh. Gambar 100-3 memperlihatkan peralatan untuk proses GTAW. Proses ini bisa dikerjakan secara manual atau otomatis. GTAW disebut juga dengan Heliarc yaitu istilah yang berasal dari merek dagang Linde Company atau Tig (tungsten inert gas). Filler metal ditambahkan ke dalam daerah las dengan cara mengumpankan sebatang kawat polos. Teknik pengelasan sama dengan yang dipakai pada oxyfuel gas welding atau OAW, tetapi busur dan kawah las GTAW dilindungi dari pengaruh atmosfir oleh selimut inert gas, biasanya argon, helium atau campuran keduanya. Inert gas disemburkan dari torch dan daerah-daerah disekitar elektroda tungsten. Hasil pengelasan dengan proses GTAW mempunyai permukaan halus, tanpa slag dan kandungan hydrogen rendah.


Proses pengelasan GTAW

Jenis lain proses GTAW adalah pulsed GTAW, dengan menggunakan sumber listrik yang membuat arus pengelasan pulsasi. Hal ini membuat arus rata-rata menjadi lebih tinggi untuk mendapatkan penetrasi dan kontrol kawah las yang lebih baik, terutama untuk pengelasan root pass. Pulsed GTAW terutama bermanfaat untuk pengelasan pipa posisi-posisi sulit pada stainless steel dan non ferrous material seperti paduan nikel.
GTAW sudah diaplikasikan juga untuk pengelasan otomatis. Otomatisasi proses ini membutuhkan sumber listrik dan pengontrolan terprogram, sistim pengumpanan kawat dan mesin pemandu gerak. Proses ini sudah digunakan untuk membuat las sekat pada
 tube-to-tubesheet bermutu tinggi dan las tumpul pada pipa-pipaheat exchanger. Butt weld pada pipa tebal diameter besar pada pembangkit tenaga listrik, merupakan keberhasilan lain dari aplikasi GTAW otomatis. GTAW menggunakan pengumpanan kawat otomatis disebut juga dengan cold wire TIG. Jenis lain dari pengelasan GTAW otomatis disebut hot wire TIG, yang dikembangkan untuk menyaingi yang lain dengan laju deposit lebih tinggi. Pada hot wire TIG, kawat las mendapat tahanan panas yang berasal dari arus AC tegangan rendah untuk memperbesar laju pengisian.

1. Keuntungan.

Proses GTAW menghasilkan pengelasan bermutu tinggi pada bahan-bahan ferrous dan non ferrous. Dengan teknik pengelasan yang tepat, semua pengotor yang berasal dari atmosfir dapat dihilangkan. Keuntungan utama dari proses ini yaitu, bisa digunakan untuk membuat
 root pass bermutu tinggi dari arah satu sisi pada berbagai jenis bahan. Oleh karena itu GTAW digunakan secara luas pada pengelasan pipa, dengan batasan arus mulai dari 5 hingga 300 amp, menghasilkan kemampuan lebih besar untuk mengatasi masalah pada posisi sambungan yang berubah-ubah seperti celah akar. Sebagai contoh, pada pipa tipis (dibawah 0,20 inci) dan logam-logam lembaran, arus bisa diatur cukup rendah sehingga pengendalian penetrasi dan pencegahan terjadinya terbakar tembus (burnt through) lebih mudah dari pada pengerjaan dengan proses menggunakan elektroda terbungkus. Kecepatan gerak yang lebih rendah dibandingkan dengan SMAW akan memudahkan pengamatan sehingga lebih mudah dalam mengendalikan logam las selama pengisian dan penyatuan.


2. Kelemahan.

Kelemahan utama proses las GTAW yaitu laju pengisian lebih rendah dibandingkan dengan proses las lain umpamanya SMAW. Disamping itu, GTAW butuh kontrol kelurusan sambungan yang lebih ketat, untuk menghasilkan pengelasan bermutu tinggi pada pengelasan dari arah satu sisi. GTAW juga butuh kebersihan sambungan yang lebih baik untuk menghilangkan minyak, grease, karat, dan kotoran-kotoran lain agar terhindar dari porosity dan cacat-cacat las lain.


GTAW harus dilindungi secara berhati-hati dari kecepatan udara di atas 5 mph untuk mempertahankan perlindungan inert gas di atas kawah las.


3. Aplikasi pada pekerjaan.

GTAW mempunyai keunggulan pada pengelasan pipa–pipa tipis dan tubing stainless steel diameter kecil, paduan nikel, paduan tembaga dan aluminum. Pada pengelasan pipa dinding tebal, GTAW sering kali dipakai pada root pass untuk pengelasan yang membutuhkan kualitas tinggi, seperti pada pipa-pipa tekanan tinggi dan temperatur tinggi dan pipa-pipa belokan pada dapur pemanas. GTAW juga digunakan pada root pass apabila membutuhkan permukaan dalam yang licin, seperti pada pipa-pipa dalam acid service. Karena ada perlindungan inert gas terhadap pengelasan dan mudah dalam mengontrol proses las, membuat GTAW sering kali digunakan pada logam-logam reaktif seperti titanium dan magnesium.


Pada pipa-pipa tipis, 0,125 inci atau kurang, bisa digunakan sambungan berbentuk persegi dan rapat.
 Root pass dikerjakan tanpa menambahkan filler metal (disebut dengan autogenous weld). Pada pipa-pipa tebal, bagian ujung sambungan mesti dibevel, diluruskan dan diberi celah (disebut dengan bukaan akar), kemudian ditambahkan filler metal selama pengelasan root pass. Sebagai pengganti filler metal, bisa juga disisipkan consumable insert (ring penahan) ke dalam sambungan, yang nantinya bersatu dengan root (sebagai filler metal tambahan). Pengelasan dengan consumable insert membutuhkan kontrol kelurusan sambungan yang teliti.


4. Backup Gas Purge.

Backup gas purge digunakan pada bahan-bahan yang sensitif terhadap kontaminasi udara pada sambungan-sambungan las tunggal yang tidak di backgouging. Backup gas perlu pada baja-baja chrome-moly tertentu (≥ 3 % chromium), stainless steel, paduan-paduan nikel tinggi, paduan tembaga dan titanium. Gas purge tidak diperlukan pada pengelasan carbon steel atau low alloy steels apabila kandungan chromium kurang dari 3 %. Baik argon atau helium bisa digunakan sebagai purge gas. Pilihan lain bisa juga menggunakan nitrogen sebagai gas purge, untuk pengelasan austenitic stainless steel, tembaga dan paduan-paduan tembaga. Nitrogen tidak cocok pada bahan-bahan lain karena beraksi sebagai pengotor.


Hasil terbaik pada stainless steel atau high nickel steel akan diperoleh apabila baja ini di purging sehingga kandungan oxygen kurang dari 1 %. Purging dengan empat hingga sepuluh kali volume yang diperlukan, dilakukan untuk mendapatkan secara relatif gas inert di udara. Apabila keberadaannya tidak tertentu berkaitan dengan kecukupan purge gas tersebut, bisa digunakan
 mine safety oxygen analyzer untuk memeriksa kandungan oxygen pada purge gas yang dikeluarkan dari daerah pengelasan.


Gas purging pertama kali dilakukan dengan kecepatan aliran tinggi, misalnya 30 hingga 90 CFH untuk membilas sistim, kemudian diturunkan hingga 5 sampai 8 CFH pada proses pengelasan. Harus ada perhatian khusus untuk memastikan bahwa tekanan backup gas tidak berlebihan ketika mengelas root pass, bila tidak logam las akan meleleh atau terbentuk cekungan pada akar las. Pembuangan yang memadai penting sekali untuk menghindarkan terbentuknya tekanan berlebihan selama proses pengelasan. Daerah pembuangan pada exhausting backup gas paling tidak harus sama dengan daerah terbuka yang dipakai untuk memuat backup gas ke system. Setelah selesai melakukan pengelasan pada
 root pass dan fill layer, backup gas purge bisa dihentikan. Jumlah fill layer yang dibutuhkan sebelum menghentikan gas purge tergantung dari tebal lapisan dan penetrasi.[1]





[1] http://www.b-duu.com/2014/09/proses-pengelasan-gtaw-gas-tungsten-arc.html