LAPORAN
METODOLOGI PENELITIAN
MESIN BUBUT
DI SUSUN OLEH :
NAMA : MUHAMAD TEDY
NPM : 25413788
KELAS : 3IC05
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2016
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Mesin bubut adalah
mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda kerja dengan
cara menyayat, gerakan utamanya adalah berputar. Di bidang industri,
keadaan mesin bubut sangat berperan, terutama didalam industri permesinan.
Misalnya dalam industri otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan
komponen-komponen kendaraan, seperti mur, baut,roda gigi, poros, tromol dan
lain sebagainya.Penggunaan mesin bubut juga dapat dihubungkan dengan mesin
lainseperti mesin bor ( drilling machine ), mesin gerinda ( grinding
machine), mesinfrais ( milling machine ), mesin sekrap ( shaping
machine), mesin gergaji ( sawing machine) dan mesin-mesin yang
lainnya. Namun ada salah satu hal yang paling penting dari sebuah mesin
adalah perawatannya.
Tulisan ini
dibuat karena masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang mesin bubut dan
pengertian kecepatan tersebut terutama masyarakat yang tinggal diluar perkotaan
atau para pemula yang mula belajar montir, sehingga sering terjadi kesalahan
dalam pemakaian dan kurang memperhatikan aspek-aspek keselamatan kerja.
1.2
Perumusan Masalah
Permasalah yang akan dibahas pada karya tulis ini adalah
masalah menyangkut prinsip kerja mesin bubut, Keunggulan dan kelemahan mesin bubut, serta pemeliharaan
mesin bubut.
Berdasarkan latar belakang dan
permasalahan diatas, maka perumusan masalah
dalam pembuatan perencanaan perawatan ini adalah :
a.Apa itu mesin bubut ?
b.Apa fungsi utama komponen mesin
bubut ?
c.Apa sajakah sumber yang terkait
dengan pekerjaan perawatan mesin bubut
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai salah satutugas
mata kuliah metodologi penelitian Fakultas
Teknologi industri Jurusan Teknik Mesin Universitas
Gunadarma dan untuk mempelajari proses pengerjaan logam melalui pemotongan
dan mengetahui prinsip kerja mesin bubut serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari .
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan yang
digunakan dalam karya ilmiah ini adalah studi literature yang berkaitan dengan
permasalahan yang sedang dibahas. Sumber dari data kepustakaan diperoleh dari
buku-buku dan internet yang berhubungan dengan mesin bubut.
|
|
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN MESIN BUBUT
Proses bubut
merupakan proses pengerjaan material dimana benda kerja dan alat pahat bergerak
mendatar(searah meja/bed mesin),melintang atau membentuk sudut secara perlahan
dan teratur baik secara otomatis atau pun manual. Pada proses pembubutan
berlangsung, benda kerja berputar dan pahat disentuhkan pada benda kerja
sehingga terjadi penyayatan. Penyayatan dapat dilakukan kearah kiri atau
kanan,sehingga menghasilkan benda kerja yang berbentuk silinder. Jika
penyayatan dilakukan melintang maka akan menghasilkan bentuk alur, pemotongan atau permukaan yang disebut facing (membubut
muka).
Selain dapat
dilakukan kearah samping dan kearah melintang, penyayatan dapat juga diarahkan
miring dengan cara memutarkan eretan atas sehingga menghasilkan benda kerja
yang berbentuk konis/tirus. Penyayatan yang beralur dengan kecepatan dan
putaran tertentu dapat menghasilkan alur yang teratur seperti membubut ulir.
Penyayatan dapat dilakukan dari luar maupun dari dalam. Penyayatan yang
dilakukan dari luar disebut membubut luar(outside
turning), sedangkan penyayatan yang dilakukan dibagian dalam atau pada
lubang disebut membubut dalam(inside
turning). Bubut dalam berupa rongga, ulir dalam, lubang tembus, atau lubang
tidak tembus.
2.2 Prinsip Kerja dan Gerakan Utama Mesin Bubut
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan
pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi
penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem
berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan
yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang
berbentuk ulir.
Sedangkan gerakan-gerakan utama pada mesin bubut yaitu:
a.
|
Gerakan berputar, yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda kerja yang digerakanpada
pahat dan dinamakan gerak potong.
b.
Gerakan
memanjang, yaitu
bentuk gerakan apabila arah pemotonganna sejajar dengan sumbu kerja. Gerakan
ini disebut juga dengan gerakan pemakanan.
c. Gerakan melintang, yaitu bentuk
gerakan apabila arah pemotongan tegak lurus terhadap sumbu kerja. Gerakan ini
disebut dengan gerakan melintang atau pemotongan permukaan.
Ketiga bentuk gerakan tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 2.2
Gerakan-gerakan dalam membubut
2.3 Jenis Geram (chip)
Dilihat dari ukuran pajang pendeknya
adalah :
a.
Chip Discontinous
b.
Geram Continous
c.
Geram Continous dengan built
up edge (BUE)
d.
BUE akan hilang dengan meningkatnya kecepatan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Mesin Bubut dan
Konstruksinya
Mesin bubut
termasuk mesin perkakas dengan gerak utama berputar. Ditinjau dari daya penggerak dan ukurannya, mesin bubut
dikelompokkan menjadi:
- Jenis - jenis mesin bubut
1.
Mesin Bubut Ringan
Gambar 3.1 Mesin Bubut Ringan
Mesin bubut ringan adalah mesin bubut
dengan daya dan ukuran serta bobot yang
ringan. Mesin ini biasanya diletakkan diatas meja atau bangku, sehingga disebut
mesin bubut lantai.
2.
Mesin Bubut Sedang
Gambar 3.2 Mesin Bubut Sedang
Mesin bubut sedang adalah mesin bubut
yang mempunyai daya dan kapasitas serta ukuran sedang. Mesin ini digunakan
untuk memperbaiki peralatan-peralatan teknik yang mempunyai ukuran yang sedang.
Mesin bubut sedang terdiri atas mesin bubut Bantu dan mesin bubut lantai. Pada
mesin bubut sedang dimungkinkan untuk membubut produk yang mempunyai benda
kerja dengan bentuk yang lebih bervariasi.
3.
Mesin Bubut Standar
Konstruksi mesin bubut standar
mempunyai ukuran lebih besar dan peralatan yang lebih lengkap. Mesin ini
digunakan untuk membuat produk atau memperbaiki peralatan-peralatan teknik
dengan tingkat kekasaran yang standar. Ditinjau dari transmisi dan daya
penggerak sumbu utamanya, terdiri atas
a.
mesin bubut standar dengan
transmisi roda sabuk: mesin bubut yang hubungan antara putaran dari motor
penggerak ke sumbu utamanya menggunakan sabuk(belt).
b.
Mesin bubut standar dengan
transmisi roda rantai: mesin bubut standar yang hubungan puatran motor
penggerak ke poros utamanya menggunakan transmisi rantai dan roda rantai.
c.
Mesin bubut standar dengan
transmisi roda gigi: mesin bubut standar yang hubungan putaran dari motor
penggerak kesumbu utamanya diatur dengan roda gigi yang terpasang pada roda
gigi transmisi.
4.
Mesin Bubut Khusus
Mesin bubut khusus adalah mesin bubut
yang digunakan untuk membuat atau memperbaiki alat-alat teknik yang tidak dapat
dikerjakan pada mesin bubut standar. Mesin bubut khusus terdiri atas:
a.
Mesin Bubut Beralas Panjang
Mesin bubut beralas panjang biasa
digunakan untuk mengerjakan poros-poros atau benda kerja yang berukuran
panjang. Misalnya: poros-poros kapal laut, poros-poros untuk peralatan
alat-alat pada pekerjaan tambang, dan semacamnya.
b.
Mesin Bubut Carrousel
Mesin bubut carrousel adalah mesin
bubut yang sumbu utamanya vertikal dan cekam berbentuk meja putar. Benda kerja
diletakkan diatas meja putar dan pahat dapat digerakan kearah vertikal maupun
kearah melintang.
Mesin bubut carrousel dgunakan untuk membubut benda-benda kerja yang
mempunyai diameter besar dengan ukuran antara 1 m s.d 2 m.
Sedangkan untuk mesin bubut carrousel
yang berukuran kecil dapat membubut benda kerja yang mempunyai ukuran antara
300 mm sampai dengan 400mm.
Mesin bubut carrousel mempunyai
keungulan dibandingkan dengan mesin bubut horizontal biasa. Beberapa kelebihan
mesin bubut carrousel dibandingkan degan mesin bubut horizontal biasa, antara
lain:
·
Mesin bubtu carrousel tidak
memerlukan tempat yang luas dibandingkan dengan mesin bubut biasa karena
arahnya vertical (keatas).
·
Mesin bubut carrousel dapat
menahan beban lebih besar.
·
Pengencangan pada mesin bubut
carrousel jauh lebih ringan dibandingkan dengan mesin bubut horizontal. Hal ini
dikarenakan benda kerja ditempatkan diatas meja putar.
·
Benda kerja pada mesin bubut
carrousel dilayani dengan menggunakan cran. Benda-benda kerja yang dapat
dikerjakan pada mesin carrousel antara lain: rumah-rumah blower,rumah turbin
dan semacamnya.
c.
Mesin Bubut Revolver
Mesin bubut revorver disebut juga mesin bubut turret.
Pada mesin bubut revolver terdapat pemegang pahat yang banyak, dengan kedudukan
dan macam pahat yang berbeda dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
d.
Mesin poros engkol
Mesin bubut poros engkol adalah mesin bubut yang
digunakan untuk memperbaiki atau membuat benda kerja yang eksentrik, misalnya:
poros eksentrik atau poros engkol.
e.
Mesin bubut copy
Mesin bubut copy adalah mesin bubut yang membentuk benda
kerja dengan menggunakan contoh (maket). Pengoperasiannya dilakukan dengan cara
mengcopy dari maket yang telah dibuat sebelumnya.
- Bagian-bagian mesin bubut
- Bed mesin / alas mesin: mempunyai bentuk profil memanjang yang berfungsi untuk mendapatkan kedudukan eretan kepala lepas dan bril atau penyangga. Bed mesin harus dilumasi supaya eretan dapat digeserkan kekiri dan kekanan dengan lancar dan terhindar dari korosi. Alur yag mempunayi profil digunakan sebagai jalan dari eretan dan kepala lepas.
|
- Kepala tetap: mempunyai sumbu utama dengan gerak utama berputar. Sumbu utama merupakan poros transmisi dengan pully bertingkat atau roda gigi bertingkat, sehingga pada kepala tetap mesin bubut terdapat lemari roda gigi dengan handle-handle pengatur putaran sumbu utamanya.
Pengaturan putaran dapat menggunakan pully bertingkat
yang dihubungkan dengan motor penggerak dan roda gigi bertingkat yang berada
pada lemari roda gigi.
|
- Eretan: bagian mesin yang digunakan untuk penyetelan, pemindahan posisi pahat kearah memanjang, yang dapat dilakukan dengan gerakan kekiri atau kekanan secara manual maupun otomatis. Eretan ditempatkan diatas bed mesin yang dapat di gerakkan manual mau pun otomatis.
a.
Eretan memanjang biasanya
digunakan untuk menggerakkan atau
menyetel posisi pahat kearah sumbu memanjang pada saat mesin sedang berjalan
maupun saat mesin dalam keadaan mati.
b.
Eretan melintang ditempatkan
memanjang dan gunanya untuk mengatur posisi pahat kearah melintang. Pahat bubut
dapat diatur mendekati atau menjauhi operator. Jika roda pemutar diputar kekiri
maka gerakan atau posisi pahat akan mendekati operator dan jika diputar kekanan
maka akan menjauhi operator.
c.
Eretan atas: antara eretan
melintang dan eretan atas dipasang support yang dilengkapi dengan skala
derajat.
- Kepala lepas mesin bubut
Adalah bagian mesin bubut yang berfungsi untuk
mendapatkan senter kepala lepas, bor, senter bor, tap atau reamer. Untuk
membubut benda kerja yang panjang, biasanya benda kerja ini dipasang diantara
dua senter kepala lepas dan kepala tetap. Kepala lepas juga berfungsi agar
benda kerja tetap berputar pada sumbunya.
|
- Penyangga
Penyangga digunakan pada saat membubut batang ulir yang
panjang,dapat juga berfungsi sebagai penahan gaya sentrifugal akibat putaran
tinggi.
a.
penyangga tetap: Penyangga ini
dikunci pada bed mesin agar benda kerja dapat berputar tetap pada sumbunya.
|
b.
Penyangga jalan: dipasang pada
eretan yang dikunci dengan baut. Fungsinya untuk menahan atau menyangga benda
kerja dari lengkungan akibat gaya tekan dari pahat saat pemotongan atau
penyayatan berlangsung.
|
- Batang transportur dan batang pengantar
Batang transportur dan batang pengantar berfungsi untuk
menggerakkan eretan secara otomatis kekiri atau kekanan saat operasi pembubutan
berlangsung.batang transportur tidak berulir tetapi mempunyai alur pasak yang
berfungsi untuk memutarkan roda gigi yang berada pada eretan sehingga dapat
bergerak kekiri atau kekanan dengan teratur. Putaran pada poros transportur ini
dapat diatur sesuai dengan posisi putaran pada lemari roda gigi yang tersedia
sehingga kecepatan sayatnya dapat diatur.
- Penjepit Pahat
Penjepit pahat yaitu rumah pahat yang
dipasang diatas eretan. Penjepit pahat berfungsi sebagai penjepit pahat bubut
agar posisi mata pahat benda tetap kuat sejajar dengan sumbu benda kerja.
Penjepit pahat ada yang mempunyai
tempat pahat lebih dari satu sehingga untuk pembubutan tertentu dapat dipasang
beberapa macam pahat sekaligus pada penjepit pahat dan digunakan sesuai dengan
urutan operasi pembubutannya.
|
3.2 Pahat Bubut
Pahat bubut adalah penyayat yang
digunakan pada mesin bubut. benda kerja bergerak berputar, disayat dengan pahat
yang dapat digerakkan kekiri, kekanan,atau kedepan sesuai dengan gerakkan
penyayatan yang diperlukan.
1.
Bahan Pahat Bubut
Bahan pahat bubut harus mempunyai sifat-sifat,yaitu:
·
Tahan panas agar ketajaman sisi
potong tidak mudah aus pada suhu tinggi akibat gesekan
·
Ulet sisi potong tidak mudah
patah
·
Keras agar dapat menyayat benda
kerja
·
Ekonomis sehingga dalam
perawatan mudah dan pangadaannya murah
Bahan yang memenuhi persyaratan untuk membuat pahat bubut,
yaitu:
·
Baja karbon tinggi: baja yang
mempunyai kandungan karbon 0,5 % sampai 1.5 %. Pahat ini digunakan untuk
membubut bahan benda kerja yang lunak.
·
Baja kecepatan tinggi: baja yang
mengandung karbon, kromium,vanadium dan molydenum
·
Paduan cor bukan besi: bahan
yang mengandung wolfram 12-15 %, cobalt 40-50 %, chrome 15- 35 % ditambah
karbon 1-4 %.
·
Carbide: pahat bubut carbide
mengandung wolfram-carbide dan cobalt dengan persentase berkisar 94 %
wolfram-carbide dn 6 % cobalt. Pahat ini cocok untuk membubut besi cor.
·
Intan: Biasa digunakan untuk
finishing pada mesin-mesin khusus. Tahan sampai suhu 900oC.
·
Ceramic: bahan ini dicampur
dengan srbuk aluminium-oksida , titanium, magnesium, dan chrome dengan pengikat
keramik. Bahan ini mempunyai kekuatan tekanan tinggi tetapi agak rapuh.
2.
Bentuk pahat bubut dan fungsinya:
Ø Pahat ISO 1(Staight Shank
Tool)
Biasa digunakan pada proses roughing
memanjang
Ø Pahat ISO 2(Bent shank tool)
Untuk proses roughing memanjang dan juga bias untuk
membuka muka(fancing) dan membuat Chamfer
Ø Pahat ISO 3(Offset corner
cutting tool)
Untuk proses finishing memanjang dan facing dari arah
dalam menuju luar
Ø Pahat ISO 4(Board edge tool)
Untuk memebuat undercut yang lebar dan juga untuk
finshing memanjang dengan kedalaman pemakanan yang kecil
Ø Pahat ISO 5(Offset face
turning tool)
Untuk proses facing dari arah luar menuju kedalam
Ø Pahat ISO 6(Offset side
cutting turning tool)
Untuk proses finishing memanjang dan proses facing
tetapi pahat harus miring sedikit untuk facing kearah luar
Ø Pahat ISO 7(parting tool)
Untuk membuat undercut,memotong ataupun untuk finshing
memanjang
Ø Pahat ISO 8(Boring tool)
Untuk boring dengan lubang tembus
Ø Pahat ISO 9(Corner boring
tool)
Digunakan untuk proses boring, dengan lubang tidak
tembus
3.
Bentuk Mata Pahat Bubut
Bentuk –bentuk mata bubut harus disesuaikan dengan
fungsi pengerjaannya, diantaranya:
·
Pahat potong
·
Pahat alur
·
Pahat lurus kanan
·
Pahat lurus kiri
·
Pahat bengkok kiri
·
Pahat bengkok kanan
·
Pahat sisi kiri
·
Pahat sisi kanan
·
Pahat bubut dalam
·
Pahat kerong
·
Pahat profil
4.
Sudut Mata Pahat Bubut
Pahat bubut dalam perdagangan dapat berupa batangan
dengan penampang bujur sangkar, segi empat, bulat, atau bentuk-bentuk lain.
Pada saat mengasah pahat bubut kita harus memperhatikan
sudut mata pahatnya:
·
Sudut tatal
·
Sudut bebas sisi
·
Sudut bebas muka
·
Sudut bebas mata potong
5.
Pemasangan pahat bubut
Selama pengerjaan, pahat ditekan oleh
tenaga potong (cutting force). Besarnya tenaga tenaga ni tergantung dari daya
tahan benda kerja dan penampang chip.
Dengan memasang
pahat pada baut pengunci (clamping bolt) , terjadilah getaran yang kuat di
antara permukaan penyangga pahat dengan penjepit pahat. Oleh karena itu pahat
harus dipegang dengan kuat dan aman.
Jika pahat
dipasang, misalnya di atas atau di bawah center, maka besarmya sudut bebas dan
sudut buang akan berubah.
Pemasangan diatas center,maka :
Getaran yang terjadi di antara permukaan bebas dari
pahat dengan benda kerja menjadi lebih besar,sehingga chip yang lebih tebal pun
dapat dihilangkan dengan mudah. Pemasangan pahat di atas center kira-kira
sampai dengan 2% dari diameter benda kerja.
Pemasanangan di bawah center,maka :
Getaran di antara permukaan bebas dan permukaan potong
menjadi lebih kecil,chip sukar dihilangkan. Karena gaya atau tenaga potong,
pahat tidak boleh dipasang terlalu menonjol karena pahat dapat bengkok. Oleh
karena itu penonjolan pahat harus sesuai dengan batas yang diijinkan.
3.3 Sistem Pencekaman
Untuk memegang
benda kerja yang akan dikerjakan dalam mesin bubut diperlukan alat pencekam yang
kokoh. Alat ini dipasang pada spindle utama dengan beberapa metode, antara
laindengan spindle bentuk berulir, dengan pasak melintang, dengan pasangan mur
dan baut.
- Pencekaman denagan
chuck
Macam-macam chuck:
Ø Three jaw chuck: Untuk mencekam benda kerja yang silindris atau
bidang persegi kelipatan tiga yang simetri.
Ø Four jaw chuck: Untuk mencekam benda kerja yang silindris atau
bidang bersegi kelipatan empat yang simetri.
Menurut gerakan rahang dari chuck maka dibedakan yaitu:
Ø Universal chuck, dimana
rahang-rahang dari chuck dapat bergerak maju/mundur secara bersamaan.
Ø Independet chuck, dimana
rahang-rahang dari chuck bergerak maju / mundur secara sendiri-sendiri.
Keuntungannya yaitu bias mencekam benda kerja yang mempunyai bentuk tidak
teratur,eksentrik dan lebih kuat.
- Pemasangan benda
kerja pada cekam
Ø Outside grip untuk mencekam benda berdiameter besar.
Ø Inside grip untuk
pencekaman benda kerja dengan memberikan gaya pada diameter dalam.
Ø Outside grip untuk pencekaman benda kerja berdiameter kecil.
3. 4 Parameter-Parameter
Pemotongan Logam Dalam Pemesinan Bubut dan Perhitungan Putaran Mesin
- Kecepatan Potong
Cutting speed atau kecepatan potong adalah kecepatan potong pada putaran utama. Bila
benda kerja berputar satu kali, panjang yang dilalui oleh pahat sama dengan
keliling benda kerja.
Kecepatan
potong tidak dapat dipilih sembarangan. Bila kecepatan potong rendah akan
memakan waktu dalam dalam mengerjakannya. Bila kecepatan terlalu tinggi pahat
akan kehilangan kekerasan (karena panas),cepat rusak atau tumpul. Oleh sebab
itu kecepatan potong harus ditentukan sesuai dengan tabel.
- Rumus
Kecepatan potong ialah panjang
potongan dalam m/min (meter per menit), maka rumusnya adalah :
V= π .d
.n (m/min)
1000
Keterangan : V =
Kecepatan potong
d = Diameter benda kerja
n = Putaran benda kerja
3.
Kedalaman Pemotongan
(Depth of Cut)
Kedalaman pemotongan adalah
dalamnya masuk alat potong menuju sumbu sumbu benda. Dalam proses pembubutan depth
of cut dapat diukur dengan menggunakan persamaan:
Kedalaman pemotongan diukur tegaklurus terhadap sumbu benda kerja.
4.
Waktu Pemesinan (Machining
Time)
Waktu pemesinan adalah
banyaknya waktu nyata yang dibutuhkan untuk mengerjakan (membentuk atau
memotong) suatu benda kerja. Waktu pemesina dihitung dengan menggunakan
persamaan:
Tm =
Dimana:
L
= panjang total yang akan dibubut
I
= jumlah pemotongan
n =
rpm
s = Total Feed (mm/put.)
3.5 Jenis-Jenis Pekerjaan Yang
Dapat Dilakukan Dengan Mesin Bubut
3.5.1 Membubut Tirus
Untuk membuat
tirus luar maupun
dalam caranya sama
yaitu dengan menggunakan cara-cara sebagai berikut :
Ø
Menggunakan
eretan atas, untuk tirus luar dan dalam dengan sudut yang besar, tidak dapat
dilakukan dengan otomatis, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Rumus : Membuat tirus
dengan eratan atas
Dimana :
D = diameter besar
d = diameter kecil
p = panjang tirus
Gambar Membuat tirus dengan eretan
atas
Setelah diketahui Tg a, maka besarnya sudut x
dilihat pada daftar berikut ini:
Tabel 1.1 Pembuatan sudut tirus
X
|
Tg
|
X
|
Tg
|
X
|
Tg
|
X
|
Tg
|
X
|
Tg
|
X
|
Tg
|
X
|
Tg
|
X
|
Tg
|
X
|
Tg
|
1
|
20
|
11
|
194
|
21
|
383
|
31
|
600
|
41
|
869
|
51
|
1234
|
61
|
1804
|
71
|
2904
|
81
|
6313
|
2
|
38
|
12
|
212
|
22
|
404
|
32
|
624
|
42
|
900
|
52
|
1279
|
62
|
1880
|
72
|
3077
|
82
|
7115
|
3
|
52 i
|
13
|
230
|
23
|
424
|
33
|
649
|
43
|
932
|
53
|
1327
|
63
|
1962
|
73
|
3270
|
83
|
8114
|
4
|
70
|
14
|
249
|
24
|
445
|
34
|
674
|
44
|
965
|
54
|
1378
|
64
|
2050
|
74
|
3487
|
84
|
9814
|
5
|
87
|
15
|
267
|
25
|
466
|
35
|
700
|
45
|
1000
|
55
|
1428
|
65
|
2144
|
75
|
4010
|
85
|
1143
|
6
|
105
|
16
|
286
|
26
|
487
|
36
|
726
|
46
|
1035
|
56
|
1482
|
66
|
2246
|
76
|
4331
|
86
|
1430
|
7
|
122
|
17
|
305
|
27
|
509
|
37
|
753
|
47
|
1072
|
57
|
1540
|
67
|
2355
|
77
|
4704
|
87
|
J
908
|
8
|
140
|
18
|
324
|
28
|
531
|
38
|
781
|
48
|
1110
|
58
|
1600
|
68
|
2475
|
78
|
5144
|
88
|
2863
|
9
|
158
|
19
|
344
|
29
|
554
|
39
|
809
|
49
|
7750
|
59
|
1664
|
69
|
2605
|
79
|
5144
|
89
|
5729
|
10
|
178
|
20
|
364
|
30
|
577
|
40
|
839
|
50
|
1191
|
60
|
1732
|
70
|
2747
|
80
|
5671
|
90
|
|
Keterangan :
Angka Tg didalam table untuk :
X no 1 - 84 dalam per 1000 (/1000)
X no 85 - 89 dalam per 100 (/100)
Menggeser
kepala lepas bagian atas secara melintang, hanya untuk tirus luar dengan sudut kecil dapat
dilakukan dengan otomatis, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana:
P
= panjang seluruh kerjaan
p
= panjang tirus
D
= diameter besar
d
= diameter kecil
X
= penggeseran dari kepala lepas
Ø Menggunakan tapperattachment
untuk tirus luar dan dalam
dengan sudut kecil, dapat dilakukan
dengan otomatis untuk menghitung
besarnya sudut dengan rumus seperti cara pertama.
Gambar Pembuatan tirus dengan menggunakan tapperaltachments
3.5.2
Membubut Ulir
Pada umumnya bentuk ulir adalah segitiga atau V (ulir metrik dengan sudut 60° dan ulir withworth 55°), segi
empat dan trapesium (sudut ulir 29°). Cara membubut ulir segitiga adalah
sebagai berikut:
1.
Bubutlah diameter ulir.
2.
Bubutlah alur pembebas sedalam atau lebih sedikit dari dalamnya ulir.
3.
Pinggulah ujung dari benda kerja.
4.
Serongkan
eretan atas setengah dari sudut ulir yang akan dibuat dan pasanglah pahat ulir.
5.
Ambillah mal ulir yang akan dibuat.
6.
Tempatkanlah ujung pahat tegak lurus terhadap benda kerja.
7.
Kencangkan baut-baut penjepit bila pahat sudah sama tinggi dengan
senter dan lurus dengan benda
kerja.
8.
Tempatkan
tuas-tuas pengatur transporter menurut table sesuai dengan banyaknya ulir yang
akan dibuat.
9.
Masukkan roda gigi agar mesin jalannya secara ganda.
10.
Jalankan mesin dan kenakan
ujung pahat sampai benda kerja tersentuh.
11.
Hentikan mesin dan tariklah eretan kekanan.
12.
Putarlah
cincin pembagi, sehingga angka 0 segaris dengan angka 0 pada eretan lintang dan
tidak merubah kedudukannya.
Gambar Urutan pembuatan ulir
13.
Majukan
eretan lintang 3 garis pada cincin pembagi, maka pahat maju untuk penyayatan.
14.
Putar
cincin pembagi sehingga angka 0 lagi dan eretan
lintang tidak boleh bergerak.
15.
Jalankan mesin.
16.
Masukkan tua penghubung transporter pada waktu salah satu angka pada penunjuk ulir bertepatan dengan angka 0.
17.
Bila pahat
sudah masuk pada pembebas, putarlah kembali eretan lintang sehingga pahat bebas
dari benda kerja.
18.
Kembalikan eretan.
19.
Hentikan mesin.
20.
Periksalah jarak ulir dengan mal ulir yang sesuai dengan jumlah
gangnya.
21.
Kembalikan ujung pahat pada kedudukan semula dengan memutar eretan lintang sehingga angka 0
segaris dengan angka 0 pada cincin pembagi.
22.
Majukan
pahat ulir untuk penambahan penyayatan sebanyak 3 garis dengan memutar eretan
atas.
23.
Kembalikan cincin pembagi pada angka 0 segaris dengan angka 0.
24.
Jalankan mesin.
25.
Hubungkan
tuas penghubung bila ujung pahat sampai pada saat angka semula berhadap dengan
angka 0.
26.
Lepaskan
tuas penghubung bila ujung pahat sampai pada alur pembebas sambil eretan
lintang kebelakang.
27.
Kembalikan eretan lintang pada kedudukan semula dengan tangan.
28.
Lakukan
berulang-ulang seperti yang diterangkan dalam no. 21 s/d 27
sampai selesai.
Catatan :
Dengan memajukan
pahat ulir oleh eretan lintang, maka mengurangi gesekan pahat. Untuk penghalusan pembuatan ulir, eretan lintang kita
gerakan cukup dengan menambah 1 garis
dari cincin pembagi dari kedudukan semula dan eretan atas tidak dirubah
kedudukannya, sehingga penyayatan seluruh bidang dari ulir mendapat gesekan yang kecil. Lakukan hal ini 2 sampai
3 kali dengan menambah penyayatan sehingga hasil dari ulir akan bagus. Setiap
memulai pembubutan harus menggunakan lonccng (thread dial) yaitu pada saat akan
memulai pembubutan, jarum dengan angka yang telah ditentukan harus tepat bertemu, langsung handle otomatis dijalankan,
bila sampai ulir, handle dilepas.
Bentuk-bentuk pekerjaan yang dapat dilakukan dalam proses membubut
dapat dilihat pada gambar berikut:
|
1. Pembubutan Muka (Facing), yaitu proses pembubutan yang
dilakukan pada tepi penampangnya atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja,
sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata.
2. Pembubutan Rata
(pembubutan silindris), yaitu pengerjaan benda yang dilakukan sepanjang
garis sumbunya. Membubut silindris dapat dilakukan sekali atau dengan permulaan
kasar yang kemudian dilanjutkan dengan pemakanan halus atau finishing.
3. Pembubutan ulir
(threading), adalah pembuatan ulir dengan menggunakan pahat ulir.
4. Pembubutan tirus (Taper), yaitu proses pembuatan benda kerja
berbentukkonis. Dalam pelaksanaan pembubutan tirus dapat dilakukan denngan tiga
cara, yaitu memutar eretan atas (perletakan majemuk), pergerseran kepala lepas
(tail stock), dan menggunakan perlengkapan tirus (tapper atachment).
5. Pembubutan drillng,
yaitu pembubutan dengan menggunakan mata bor (drill), sehingga akan diperoleh
lubang pada benda kerja. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan awal dari pekerjaan
boring (bubut dalam).
6. Perluasan lubang
(boring), yaitu proses pembubutan yang bertujuan untuk memperbesar lubang.
Pembubutan ini menggunakan pahat bubut dalam.
7. Knurling, yaitu proses pembubutan luar (pembubutan slindris) yang
bertujuan untuk membuat profil pada permukaan benda kerja. Pahat yang digunakan
adalah pahat khusus (kartel).
III. 6 Aspek-Aspek Keselamatan Kerja dalam Proses
Pembubutan
Keselamatan kerja
dalam bekerja merupakan aspek penting yang harus diperhatikan pada saat
melaksanakan suatu pekerjaan. Keselamatan kerja tersebut harus menyangkut aspek
keselamatan kerja yang terkait dengan manusia (operator/pekerja), mesin, dan
alat. Sehubungan dengan sebelum kita melakukan suatu pekerjaan, harus
diperhatikan instruksi-instruksi yang terkait dengan keselamatan kerja. Instruksi-instruksi Standar Keselamatan Kerja
dalam proses pembubutan Ada beberapa instruksi standar
keselamatan kerja terkait dengan proses pembubutan, diantaranya adalah:
1.
Baca dulu instruksi manual sebelum mengoperasikan mesin
2.
Upayakan tempat kerja tetap bersih dengan penerangan yang memadai
3.
Gunakan selalu kaca mata pelindung seriap saat bekerja dengan mesin
4. Hindari pengoperasian mesin
pada lingkungan yang berbahaya,
5. Yakinkan bahwa switch dalam
keadaan OFF sebelum menghubungkan mesin dengan sumber listrik
6. Pertahankan kebersihan tempat
kerja, bebas dari kekacauan (clutter),
7.
Tetapkan batas aman untuk pengunjung
8. Ketika membersihkan mesin,
upayakan mesin dalam keadaan mati, akan lebih baik jika hubungan dengan sumber
listrik diputus.
9.
Gunakan selalu alat dan perlengkapan yang ditentukan.
11. Gunakan selalu
alat yang benar
|
|
BAB IV
PENUTUP
IV. 1 Kesimpulan
1.
Bubut merupakan suatu istilah
yang sering didengar di dunia ketehnikan khususnya bidang mekanik pabrikasi.
Yaitu suatu proses pembentukan benda kerja dengan cara pengikisan menggunakan
alat dalam hal ini disebut pisau sehingga bisa menghasilkan benda kerja yang
diinginkan.
2.
Mesin Bubut
mencakup segala mesin perkakas yang memproduksi bentuk silindris..
3.
Tujuan utama dibuatnya makalah
ini adalah agar masyarakat dapat mengetahui cara kerja dan operasi mesin bubut.
4.
Dengan dibuatnya makalah ini,
diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang menggunakan dan
membutuhkan.
4. 2 Saran
1.
Sebuah makalah harus
mempunyai tampilan yang menarik agar
pembaca merasa
nyaman dan berencana
untuk kembali membaca
makalah
tersebut.
2.
Kelengkapan tentang informasi
yang ada membuat masyarakat lebih jauh mengenal tentang mesin bubut. Sehingga
nantinya masyarakat tertarik untuk mengetahui bahkan tertarik untuk mempelajari
tentang mesin ini.
|
|
|
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. Bambang Sugiantoro. "Mesin Perkakas Bengkel”. Erlangga ;
1998. Jakarta .
www.
Google.com. “pdfdatabase.com/index.php?q=www.about-mesin
bubut+com”
www.
Wikipedia.com
|
Terimakasih infonya sangat membantu
BalasHapusSalam Kursus Android
mantul bang, trimakasih makalahnya
BalasHapusSaya akan sangat merekomendasikan layanan pendanaan meridian Le_ kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan keuangan dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi saya memuji diri sendiri dan staf Anda untuk layanan luar biasa dan layanan pelanggan, karena ini merupakan aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan seperti saya. Semoga Anda mendapatkan yang terbaik di masa depan. Layanan pendanaan meridian adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman mudah, di sini ada email .. lfdsloans@lemeridianfds.com. Atau bicara dengan Mr Benjamin On WhatsApp Via_ + 1-989-394-3740 Terima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dalam hati yang tulus, saya selamanya bersyukur.
BalasHapusAssalamu'alaikum, ijin copas dan diubah sebagian isinya untuk pembuatan tugas praktek kerja lapangan smk, terimakasih jaza kumullahu khoiron
BalasHapusserta untuk mencari rezeki,
Hapuskarena saya menerima jasa pengetikan
Bang cara downlod makalah ini menjadi format pdf gimana ya?
BalasHapusApabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
BalasHapusTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Kaporit tablet,cair & serbuk
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium