1.
Pengertian
Filsafat
Berdasarkan tata
bahasa, kata filsafat berasal dari bahasa Yunani , falsafah yang terdiri atas
“philein” (artinya cinta) dan “sophos” yang artinya hikmah, kebijaksanaan atau
wisdom . Secara harfiah “filsafat” bermakna cinta kebijaksanaan, memiliki arti
kebenaran yang sesungguhnya , dan berhubungan dengan hasrat ingin tahu terhadap
hal-hal yang benar . Dalam arti praktis , filsafat mengandung makna alam
berpikir , sedangkan berfilsafat adalah berpikir secara mendalam atau radikal .
Radikal berasal dari kata “radix” yg artinya akar sehingga berpikir secara
radikal berarti berpikir sampai kepada akar-akarnya dan sungguh –sungguh kepada
hakikat sesuatu . [1]
Pancasila sebagai
falsafah bangsa Indonesia akan ditinjau melalui arti , objek , dan tujuan pada
filsafat umum dan selanjutnya bidang falsafah hidup bangsa indonesia. Pada
dasarnya filsafat pertama kali lahir di yunani , selanjutnya lahir filsafat
abad pertengahan , dan seterusnya . Namun tak ada salahnya sebagai pembuka ,
dicoba menyebutkan kapan lahirnya filsafat maupun asal usul filsafat yang dipetik
dari buku beberapa pakar penulisnya , diantaranya sebagai berikut ..
Prof . Dr . Achmad
Tafsir dalam bukunya (2004) , edisi revisi filsafat umum akal dan hati sejak
thales sampai capra , dalam Bab I , hal 1 , di jelaskan bahwa orang yang mula
mula menggunakan akal secara serius adalah orang yunani bernama Thales (
kira-kira tahun 624-546 SM ) . Orang inilah yg digelari bapak filsafat . Gelar
itu diberikan kepadanya karena ia mengajukan pertanyaan yg aneh, yaitu apakah
sebenarnya bahan alam semesta ini ? ia sendiri menjawab air . Setelah silih
berganti filsuf yang sezamannya dan sesudahnya mengajukan pertanyaan.
Kemudian Dr.Peter Soedoyo
B.Sc , dalam bukunya (2004) Pengantar Sejarah dan Filsafat Ilmu Pengetahuan
Alam , mengemukakan dalam Bab I, hal 45. “Ilmu Pengetahuan Murni” , yakni yang
berkembang atas dasar kegairahan ingin tahu semata mata, baru lahir dan
berkembang dalam peradaban Yunani kuno antara 600 tahun sebelum masehi sampai
sekitar 100 sesudah masehi . Adalah bangsa Yunani yang meletakan dasar dasar
ilmu filsafat yg melandasi peradaban umat manusia sampai sekarang . Thales
bersama Anaximander dan Anaximenes adalah filsuf pertama yang mula-mula
membahas hakikat keberadaan segala sesuatu dan asal-usul alam dalam kebendaan
serta proses perubahan alam kebendaan .
Filsafat
lahir pertama kali di Yunani dan tokoh utama dalam filsafat adalah seorang
filsuf Yunani bernama Thales , selanjutnya diikuti silih berganti oleh tokoh
tokoh lain yg sering kita kenal, seperti Plato, Aristoteles , Socrates , Cicero
, dan dilanjutkan oleh Descartes , dan Immanuel Kant . [2]
2.
Sistematika
filsafat
Filsafat mempunyai sistematik yang amat
luas yang meliputi tiga hal utama, yaitu ontologi, epistemologi, dan axiologi.
A.
Bidang ontologi adalah bidang filsafat yang
menyelidiki hakikat dari realita yang ada. Paham-paham seperti Idealisme,
spiritualisme, materialisme, pluralisme, merupakan asumsi-asumsi dasar
antologik yang akan menentukan apa hakikat kebenaran atau kenyataan sebagaimana
dicapai melalui pengetahuan .
B. Bidang
epistemologi adalah suatu bidang filsafat yang membahas sumber, batas, proses
hakikat, dan validasi pengetahuan. Epistemologi meliputi berbagai sarana dan
tata cara menggunakan saranadan sumber pengetahuan untuk mencapai keberhasilan
atau kenyataan rasionalisme, kritisme, fenomenologi, dan positivisme.
C. Bidang
aksiologi adalah bidang filsafta yang menyelidiki nilai terutama meliputi nilai
nilai normatif [3]
3.
CABANG
– CABANG FILSAFAT
Yang dimaksud dengan
cabang adalah bagian yang termasuk dalam ilmu filsafat dan memiliki konsep
dasar filsafat tersendiri, yaitu
A. Metafisika,
cabang filsafat yang membahas dan melukiskan hal-hal yang bereksistensi dibalik
fisis, yang meliputi bidang-bidang onologi, kosmologi, dan antropologi secara
keseluruhan;
B. Epistomologi,
cabang filsafat yang berkaitan dengan permasalahan hakikat dari pada ilmu
pengetahuan;
C. Metodologi
adalah filsafat yang membahas persoalan hakikat metode atau metodologi dalam
ilmu pengetahuan;
D. Logika,
cabang filsafat yang berkaitan tentang persoalan cara berpikir / filsafat
berpikir, tentang rumus / dalil dan penalaran tentang hal yang benar dan tidak
benar, yang baik dan yang buruk;
E.
Estetika, cabang filsafat yang berkaitan
dengan permasalahan pemecahan konsep-konsep yang mengandung nilai keindahan
dalam hal-hal yang bersifat estetika;
F.
Etika, cabang filsafat yang berkaitan
dengan moralitas, juga tingkah laku manusia / tindakan tindakan manusia.[4]
A. Kesimpulan
Dari
makalah ini saya dapat menarik kesimpulan bahwa filsafat mempunyai peranan
penting bagi proses proses kehidupan berbangsa dan bernegara.
. Filsafat dalam pancasila adalah hasil dari pemikiran dari bangsa indonesia
yang dianggap mempunyai norma - norma dan nilai – nilai yang benar dan
bijaksana bagi kepentingan bangsa indonesia. Mengingat filsafat adalah suatu
hasil budaya manusia yang secara kodrati dibekali oleh Tuhan Yang Maha Esa
kemampuan rohani berupa akal sehat, rasa, dan karsa sehingga filsafat adalah
hasil dari kebulatan akal sehat, rasa, dan karsa menjadi kebudayaan yang
sifatnya non materil setiap manusia memiliki sifat keterbatasan serta kesadaran
dalam hal berfilsafat. Disitulah manusia mulai berpikir bahwa diluar dirinya
yang serba terbatas pasti ada sesuatu yang tidak terbatas.
B.
Saran
Saran
yang dapat saya berikan adalah kita sebagai warga Negara Indonesia harus wajib
menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila sebagai dasar filsafat di Indonesia . Sebab
tanpa adanya suatu filsafat pada sebuah negara , tidak akan ada sebuah
kebenaran yang ditegakkan dalam negara itu sendiri , yang mengakibatkan tidak
adanya nilai-nilai dan norma norma yang berlaku di negara itu sendiri
DAFTAR PUSTAKA
Pandji setijo . 2006 . pendidikan pancasila . jakarta :
PT.grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar